Workshop Laboratorium Bahasa hari ke 2 bersama wadek biduk

Workshop Inovatif: Pengembangan Laboratorium Bahasa Berbasis Linguistik Forensik dan Cyber Pragmatik Memasuki Hari Kedua

Palu, 05 Juni 2024 – Memasuki hari kedua Workshop Pengembangan Laboratorium Pengajaran Bahasa Berbasis Linguistik Forensik dan Cyber Pragmatik di Universitas Tadulako, kegiatan semakin intensif dan produktif. Acara ini kembali dilanjutkan dengan sesi yang dipandu oleh Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum., bersama Pegiat Literasi Arfuzh Ratulisa, yang juga merupakan dosen PBSI FKIP UNS Surakarta.

Pada sesi pertama, peserta dibagi ke dalam tujuh kelompok. Masing-masing kelompok ditugaskan untuk melakukan identifikasi tujuh bentuk ujaran kebencian di berbagai ranah, yaitu:

  1. Media Cetak
  2. Media Elektronik
  3. Ranah Pendidikan
  4. Ranah Masyarakat
  5. Ranah Pemerintahan
  6. Ranah Politik
  7. Ranah Perdagangan

Setiap kelompok kemudian diminta untuk menunjuk seorang ketua dan sekretaris untuk memimpin diskusi. Hasil identifikasi tersebut harus ditulis dalam bentuk esai berbasis fakta dan data empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.

Workshop Laboratorium Bahasa hari ke 2Pada sesi kedua, kelompok-kelompok yang telah dibentuk kembali melakukan tugas yang sama dengan lebih mendalam. Setelah menyelesaikan esai, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil kerja mereka secara bergantian. Presentasi ini kemudian dibahas oleh narasumber untuk memberikan masukan yang konstruktif.

Dr. Muhammad Rohmadi menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan kemampuan peserta dalam mengidentifikasi dan menangani ujaran kebencian di berbagai ranah kehidupan. “Upaya kita untuk terus bersilaturahmi kepada orang-orang yang amanah perlu dilakukan untuk terus belajar dan membelajarkan diri sepanjang hayat,” ujarnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa kunci sukses sebagai dosen dan penggiat literasi adalah dengan tidak sombong, harus rendah hati, selalu tersenyum, dan terus berbagi untuk kemaslahatan umat sepanjang hayat. “Kita hanya sebagai orang yang diamanahi-Nya untuk menjalankan dan berbagi untuk kemaslahatan semesta,” tambahnya.

Workshop ini diakhiri dengan pesan inspiratif dari Dr. Muhammad Rohmadi yang mengingatkan peserta untuk selalu bekerja dan berkarya untuk semesta (Aryaseta), serta semangat untuk terus berkontribusi positif di bidang pendidikan dan literasi.

Aktivitas Hari Kedua:

  1. Pembagian Kelompok:
    • Kelompokkan peserta menjadi tujuh kelompok
    • Tentukan ketua dan sekretaris kelompok
  2. Identifikasi Ujaran Kebencian:
    • Identifikasi tujuh bentuk ujaran kebencian di berbagai ranah
    • Tuliskan hasilnya dalam bentuk esai berbasis fakta dan data empiris
  3. Presentasi dan Diskusi:
    • Presentasikan hasil kerja kelompok
    • Bahas hasil presentasi bersama narasumber

Selamat bekerja dan berkarya untuk semesta!

Kesimpulan Workshop Inovatif

Workshop yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako selama dua hari berturut-turut ini berhasil memberikan wawasan mendalam dan praktis mengenai pengembangan laboratorium pengajaran bahasa berbasis linguistik forensik dan cyber pragmatik.

Workshop Bahasa Ketua LabPada hari pertama, acara dibuka oleh Dekan FKIP, Dr. Jamaludin, M.Si., yang menekankan pentingnya inovasi dalam metode pengajaran bahasa. Ketua Pengelola Laboratorium Pembelajaran Bahasa, Dr. Ulinsa, M.Hum., juga menyampaikan harapannya agar workshop ini dapat meningkatkan kemampuan pengajar dalam menggunakan pendekatan linguistik forensik dan cyber pragmatik.

Para peserta mendapat kesempatan untuk mendalami materi dari dua pemateri ahli, Dr. Asrif, M.Hum. dan Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum., yang memberikan paparan mengenai penerapan praktis kedua bidang tersebut.

Pada hari kedua, kegiatan berfokus pada kerja kelompok dan identifikasi bentuk-bentuk ujaran kebencian di berbagai ranah, seperti media cetak, elektronik, pendidikan, masyarakat, pemerintahan, politik, dan perdagangan. Setiap kelompok berhasil menyusun esai berbasis fakta dan data empiris yang kemudian dipresentasikan dan dibahas bersama narasumber.

Workshop ini tidak hanya meningkatkan keterampilan akademis peserta tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya literasi digital dan tanggung jawab dalam penggunaan bahasa di era digital. Pesan inspiratif dari Dr. Muhammad Rohmadi tentang sikap rendah hati dan semangat berbagi untuk kemaslahatan umat menjadi penutup yang memotivasi semua peserta untuk terus berkarya dan berkontribusi positif di bidang pendidikan dan literasi.

Secara keseluruhan, workshop ini memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan metode pengajaran bahasa yang lebih adaptif dan inovatif, serta memperkuat kompetensi para pengajar dalam menghadapi tantangan di era digital.

Check Also

Mengungkap Kearifan Lokal: Konsep Fisika dalam Budaya Suku Kaili

Tim mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) yang terdiri dari lima orang sedang melakukan penelitian mendalam tentang …