Semnas Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia : Memahami dan Menghindari Plagiarisme dalam Karya Ilmiah

Pada Rabu (29/06/2022) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Tadulako, menggelar Seminar Nasional bertemakan “memahami dan menghindari plagiarisme dalam karya ilmiah”. Bertempat di Swis-bellhotel Palu, kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor Universitas Tadulako, yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Bapak Dr. Lukman Nadjamuddin, M.Hum.

Dalam sambutannya, Dr. Lukman menyambut kehadiran Bapak Prof. Endang Aminudin Aziz, M.A., P.hD., sebagai Kepala Badan pengembangan dan pembinaan bahasa Kementerian Pendidikan Kebudayaan riset dan teknologi. “Suatu kehormatan, ditengah kesibukan yang luar biasa, bapak berkenan hadir pada kegiatan ini. saya sudah membaca biodata dari Bapak, dan salah satu yang  saya simpulkan adalah bapak salah satu manusia pembaharu, dan kami sangat menantikan ilmu dari bapak melalui Kegiatan seminar yang dilaksanakan oleh program studi pendidikan bahasa Indonesia yang dibiayai oleh fakultas keguruan dan ilmu pendidikan untad,” ungkap Beliau.

Lebih lanjut, kegiatan yang dihadiri oleh seluruh dosen program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, guru dan mahasiswa ini akan membahas menyangkut Bagaimana memahami dan menghindari plagiarisme dalam karya ilmiah. “menulis menjadi sarapan kita sehari-hari tetapi masih ditemukan hal-hal yang tidak berkenan dan tentu saja menjadi hambatan ketika kita melaksanakan atau mempromosikan tulisan kita ke jurnal-jurnal dan karya ilmiah. Hal lain yang perlu disampaikan, bahwa kita sangat berbangga hari ini keahlian yang jarang dimiliki oleh bidang lainnya oleh pakar-pakar yang pernah ada yaitu menyangkut forensik linguistik dan pesantunan berbahasa”, Jelas Beliau.

Mengenai plagiarisme, kita pernah dikagetkan oleh seorang Menteri Tenaga Kerja di suatu negara terlibat dalam unsur plagiasi sehingga mengundurkan diri sebagai Menteri. Ada juga Anggito Abimayu dosen fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Gadjah Mada juga mengundurkan diri sebagai dosen karena tulisan artikelnya ternyata mencontek atau meniru tulisan sebelumnya. “pembicaraan kita hari ini sangat menarik agar supaya kita mengerti dan berusaha untuk terhindar dan tidak terjerumus dalam plagiarisme,” tegas Pak Warek.

Menulis diawali dari kegiatan riset peneltian. Karen itu, Universitas Tadulako pada Tahun 2022 ini telah mengalokasikan dana sekitar 12 milyar. Sekitar 61 persen dosen yang pada tahun ini itu dilibatkan dalam kegiatan penelitian. Harapan Pak Warek, Kita penelitian ini berujung pada publikasi, baik yang diterbitkan secara nasional maupun internasional sehingga dengan demikian untad ini bisa menjadi perguruan tinggi yang dikenal karena publikasinya , diketahui oleh banyak orang karena gagasan-gagasan yang disebarkan melalui tulisan-tulisan tersebut. Rektor Untad tetap dan selalu mendorong memberi akses dan insya Allah tahun depan akan diberi tambahan tambahan dana agar supaya kegiatan penelitian yang berujung pada publikasi terus bertambah dan bisa meningkatkan peringkat Untad ke yang tingkat yang lebih tinggi. untuk meneliti tidak saja dibatasi dana yang disediakan dari Universitas Tadulako tapi juga melalui kerjasama dengan pemerintah Provinsi, Kabupaten lalu kerjasama dengan BRIN atau institusi internasional. Tentu juga memanfaatkan kesempatan yang di fasilitasi oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan riset dan teknologi.

Menutup sambutannya, Pak Warek berharap pada seminar kali ini dapat membangun satu integritas yang lebih kuat dan kejujuran akademik yang lebih agar supaya jalan menuju intelektual ilmuwan sejati menjadi terbuka buat kita sehingga kita bisa mencerahkan, bisa memberi Sesuatu yang bermanfaat di tengah-tengah masyarakat akademik karena memang sebaik-baik manusia itu adalah bermanfaat bagi sesamanya.

 

Check Also

FKIP Art Festival 2024 Resmi Dibuka di UNTAD, Hadirkan Beragam Kegiatan Seni dan Budaya

Palu, 18 November 2024 – FKIP Art Festival 2024 resmi dibuka pada hari Senin, 18 …