Dukung Implementasi MBKM, Prodi PJKR FKIP Untad Jalin Kerjasama dengan PJKR Unismuh Luwuk

Program Studi (Prodi) PJKR Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Kabupaten Luwuk, bertandang ke Program Studi (Prodi) PJKR FKIP Untad pada Jum’at (04/03). Diwakili oleh Koordinator program studi PJKR, 1 orang dosen PJKR dan 14 mahasiswa, langkah tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus menandatangani MOA (Memorandum of Agreement) dengan Prodi PJKR FKIP Untad. Menurut koordinator prodi PJKR FKIP Untad, Bapak Dr. Didik Purwanto, M.Pd, MOA ini dalam rangka pelaksanaan MBKM.

Kedatangan PJKR Unismuh Luwuk disambut baik dan diterima secara resmi oleh Dekan FKIP Untad yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang kemahasiswaan, Bapak Dr. Iskandar, M.Hum. “Kami ucapkan selamat datang di FKIP Untad, Semoga kerja sama, utamanya silaturahmi ini tetap terjaga”, ungkap beliau.

Seperti yang diketahui, bahwa implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), menuntut Fakultas, Jurusan dan utamanya Program Studi, untuk menjalin kerjasama dengan berbagai Mitra. Kerjasama ini membuka peluang dan kesempatan khususnya kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan wawasan tambahan melalui rangkaian kegiatan MBKM. Mahasiswa dapat merasakan belajar di perguruan tinggi lain dan juga prodi yang berbeda selama satu semester. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatakan minat belajar mahasiswa serta dapat menumbuhkan motivasi mahasiswa untuk terus berkreasi, berinovasi dan berprestasi. Disamping itu, program MBKM membantu peningkatan kompetensi mahasiswa ketika menjadi lulusan dan siap bersaing di dunia kerja.

Dengan adanya kerjasama antara Prodi PJKR Unismuh Luwuk dan Prodi PJKR FKIP Untad dalam rangka mendukung MBKM, diharapkan dapat mendorong peningkatan dan penambahkan indikator kinerja utama fakultas dan universitas. Indikator Kinerja Utama yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 754/P/2020 merupakan ukuran kinerja baru bagi perguruan tinggi untuk mewujudkan perguruan tinggi yang adaptif dengan berbasis luaran lebih konkret. Kebijakan tersebut juga menjadi alat ukur untuk mengakselerasi implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. 8 IKU tersebut yaitu Lulusan Mendapat Pekerjaan yang Layak, Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus, Dosen Berkegiatan di Luar Kampus, Praktisi Mengajar di Dalam Kampus, Pemanfaatan Hasil Kerja Dosen, Program Studi Bekerja Sama dengan Mitra Kelas Dunia, Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif, Program Studi Berstandar Internasional. (SNA)

 

 

Check Also

FKIP Universitas Tadulako Sukses Selenggarakan Rapat Paripurna Senat dan Sahkan Tiga Dokumen Penting untuk Pengembangan Akademik

Palu, 3 Desember 2024 – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako berhasil menyelenggarakan …