Berbudi Luhur, Berilmu dengan Hati

Workshop Penulisan Karya Ilmiah Berbasis AI: PPKn FKIP UNTAD Perkuat Literasi Teknologi dan Etika Akademik

Palu — Dalam upaya menjawab tantangan era digital dan memperkuat literasi teknologi akademik, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Tadulako, menggelar Workshop Penulisan Karya Ilmiah Berbasis Artificial Intelligence (AI). Kegiatan ini berlangsung dalam suasana penuh antusias di lingkungan FKIP UNTAD dan diikuti oleh dosen, mahasiswa, serta tamu undangan yang memiliki minat mendalam pada integrasi teknologi dalam penulisan akademik.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai respons terhadap perubahan dan tantangan baru dalam dunia pendidikan tinggi. Munculnya teknologi kecerdasan buatan seperti ChatGPT, Grammarly, Turnitin, dan berbagai platform digital lainnya telah membuka peluang besar untuk meningkatkan kualitas penulisan akademik. Namun, di sisi lain, keberadaan teknologi ini juga membutuhkan pemahaman yang tepat agar penggunaannya dapat dilakukan secara bijak dan etis.

Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Jamaludin, M.Si selaku dekan FKIP , yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata Program Studi PPKn dalam mengembangkan kemampuan literasi digital yang selaras dengan visi universitas sebagai pusat unggulan pendidikan berbasis teknologi dan nilai-nilai Pancasila. Dari dokumentasi yang ditampilkan, terlihat bahwa kegiatan berlangsung dalam suasana antusias dan interaktif. Para peserta dengan serius mengikuti setiap rangkaian acara, mulai dari sesi pembukaan, penyampaian materi, diskusi, hingga sesi praktik langsung. Kehadiran para narasumber yang kompeten di bidang teknologi pendidikan dan penulisan ilmiah memberikan warna tersendiri dalam workshop ini. Mereka menyampaikan berbagai informasi penting terkait bagaimana memanfaatkan AI dalam membantu proses penulisan karya ilmiah, mulai dari brainstorming ide, perumusan latar belakang, penulisan tujuan dan metodologi, hingga pengecekan tata bahasa dan plagiarisme.

Salah satu sorotan dalam kegiatan ini adalah sesi praktik penggunaan AI, di mana para peserta diperkenalkan secara langsung pada penggunaan aplikasi ChatGPT sebagai alat bantu dalam menyusun paragraf ilmiah, menyempurnakan kalimat, hingga melakukan parafrase akademik. Penggunaan Grammarly juga diperagakan untuk mengevaluasi tata bahasa dan kesesuaian struktur kalimat dalam Bahasa Inggris, sedangkan Turnitin diperkenalkan sebagai alat penting untuk mengukur tingkat orisinalitas karya ilmiah dan mendeteksi potensi plagiarisme.

Selain itu, para peserta juga diberikan panduan mengenai bagaimana memanfaatkan AI secara bertanggung jawab. Narasumber menekankan bahwa teknologi hanyalah alat bantu, dan kualitas karya ilmiah tetap ditentukan oleh kemampuan berpikir kritis, analitis, serta pemahaman substansi dari penulis itu sendiri. Oleh karena itu, etika penggunaan teknologi menjadi aspekpenting yang ditekankan selama kegiatan berlangsung. AI tidak boleh menggantikan proses berpikir akademik, melainkan hanya mendukung dan mempercepat proses penulisan agar lebih efektif dan efisien.

Kegiatan ini juga menjadi wadah diskusi reflektif bagi para peserta. Dalam sesi tanya jawab dan diskusi terbuka, banyak peserta yang mengungkapkan tantangan yang mereka hadapi selama ini dalam menyusun karya ilmiah, terutama terkait dengan keterbatasan dalam mengakses referensi, kesulitan dalam menyusun struktur tulisan yang sistematis, serta kekhawatiran terhadap kualitas tulisan. Dengan adanya workshop ini, para peserta mengaku mendapatkan wawasan baru serta solusi praktis dalam menyiasati kendala-kendala tersebut melalui pendekatan teknologi.

Dari sisi dokumentasi, terlihat bahwa kegiatan ini berjalan dengan tertib dan dinamis. Ruang kegiatan disusun dengan rapi dan mendukung suasana akademik. Para peserta aktif berdiskusi, mencatat materi, dan mencoba langsung berbagai tools yang diperkenalkan. Beberapa foto memperlihatkan narasumber sedang menyampaikan materi dengan bantuan proyektor, sementara peserta mengikuti dari perangkat laptop masing-masing. Kegiatan juga diwarnai dengan suasana keakraban dan semangat belajar bersama, mencerminkan semangat kolaboratif dalam membangun ekosistem akademik yang adaptif terhadap perubahan zaman.Lebih lanjut, workshop ini juga menjadi bagian dari upaya program studi dalam menyelaraskan kegiatan akademik dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, di mana integrasi teknologi dalam dunia pendidikan bukan lagi sekadar pilihan, tetapi menjadi kebutuhan yang mendesak. Literasi digital menjadi bagian dari kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh setiap akademisi agar dapat berdaya saing secara global.

Pada akhir kegiatan, peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan refleksi dan kesan mereka. Banyak yang mengapresiasi kegiatan ini karena dirasakan sangat relevan dengan kebutuhan akademik masa kini. Tidak sedikit pula peserta yang mengusulkan agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin, bahkan diintegrasikan ke dalam mata kuliah tertentu, sebagai bagian dari penguatan kompetensi mahasiswa dalam menulis karya ilmiah. Sebagai penutup, kegiatan Workshop Penulisan Karya Ilmiah Berbasis Artificial Intelligence ini bukan hanya menjadi forum berbagi ilmu dan pengalaman, tetapi juga menjadi titik tolak penting dalam membentuk pola pikir baru di lingkungan akademik—yakni pola pikir yang terbuka terhadap teknologi, namun tetap berakar pada nilai-nilai akademik, etika, dan kejujuran ilmiah. Melalui kegiatan ini, Program Studi PPKn FKIP Universitas Tadulako menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi akademik yang melek teknologi, namun tetap berpegang pada prinsip integritas dalam setiap karya yang dihasilkan.

Scroll to Top