Transformasi Pendidikan di Poso: Augmented Reality Angkat Budaya Lokal ke Dunia Digital

Pendidikan berbasis teknologi semakin menunjukkan potensinya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Kabupaten Poso, yang dikenal dengan Situs Megalitikum bernilai sejarah tinggi, menjadi pusat perhatian dalam sebuah Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang di danai okeh DIPA Universitas Tadulako. Tim pengabdi, yang terdiri dari Ketua Dr. Lukman, M.Hum., dan Anggota Dr. Jamaludin, M.Si., Dr. Idrus A. Rore, S.Pd., M.Pd, Muhammad Zaky, S.Pd., M.Pd. dan Nurgan Tadeko, S.Pd., M.Pd., memperkenalkan teknologi Augmented Reality (AR) sebagai solusi pembelajaran berbasis kearifan lokal. Media pembelajaran AR ini dirancang untuk meningkatkan keterlibatan guru siswa sekaligus memperkuat pemahaman mereka terhadap budaya lokal.

Berdasarkan hasil kegiatan PkM yang telah dipublikasikan, program pelatihan AR ini sukses meningkatkan kompetensi guru. Sebanyak 85% guru merasa lebih siap menerapkan AR di kelas, sementara 90% menyatakan kepercayaan diri mereka meningkat setelah pelatihan. Namun, beberapa tantangan seperti keterbatasan infrastruktur teknologi dan kebutuhan pelatihan lanjutan juga diungkapkan. Meski demikian, penelitian ini memberikan harapan besar bahwa teknologi AR dapat membawa pendidikan di Poso dan daerah terpencil lainnya ke level yang lebih maju, sembari menjaga nilai-nilai budaya tetap hidup di tengah derasnya arus modernisasi.

Penerapan teknologi AR dalam pembelajaran berbasis kearifan lokal adalah langkah strategis untuk menghubungkan budaya dengan kemajuan teknologi. Kami melihat antusiasme yang luar biasa dari para guru dan siswa di Poso. Ini membuktikan bahwa dengan pendampingan yang tepat, teknologi tidak hanya mendukung pembelajaran tetapi juga melestarikan nilai-nilai budaya lokal. Ke depan, kami berharap program ini dapat direplikasi di daerah lain dengan menyesuaikan konten AR sesuai dengan konteks budaya setempat, ungkap Dr. Lukman sebagai Ketua tim pengabdi.

Dr. Lukman juga menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dalam bentuk peningkatan akses teknologi, pelatihan, dan pendanaan dari berbagai pihak agar inisiatif serupa dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan.

Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan lembaga pendidikan, teknologi ini diyakini mampu menciptakan pengalaman belajar yang inklusif, interaktif, dan relevan dengan kebutuhan masa depan.

Check Also

Penyusunan Standar Proses Penelitian Oleh UPM FKIP UNTAD

Unit Penjaminan Mutu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Menyusun standar proses penelitian untuk …