Mengungkap Kearifan Lokal: Konsep Fisika dalam Budaya Suku Kaili

Tim mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) yang terdiri dari lima orang sedang melakukan penelitian mendalam tentang konsep Fisika dalam kebudayaan Suku Kaili. Penelitian ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek).

Tim peneliti terdiri dari Umi Nur Asiyah (ketua), Husnul Faizah, Sri Lestari, Herlina, dan Resi Warisah, semuanya dari Program Studi Pendidikan Fisika. Mereka dibimbing oleh Ibu Delthawati Isti Ratnaningtyas, M.Pd., dosen Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untad.

“Penelitian ini menganalisis kebudayaan Suku Kaili yang memiliki relevansi dengan prinsip-prinsip Fisika,” jelas Umi Nur Asiyah. “Tujuan kami adalah menggali pengetahuan tradisional Suku Kaili dan memahami bagaimana konsep-konsep Fisika diterapkan atau dipahami dalam praktik-praktik budaya mereka. Metode yang kami gunakan meliputi observasi, wawancara, dan kajian literatur tentang Suku Kaili.”

Kearifan lokal suku kaili Sulawesi TengahSuku Kaili, yang berasal dari Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia, memiliki beragam aspek budaya yang mencerminkan kekayaan tradisi dan nilai-nilai leluhur. Penelitian ini berfokus pada lima elemen budaya Suku Kaili: sarung tenun, alat musik tradisional, senjata tradisional, tarian, dan makanan khas. Tim peneliti mengamati bagaimana prinsip-prinsip Fisika diterapkan dalam proses pembuatan, penggunaan, dan penampilan elemen-elemen budaya tersebut.

Fisika, sebagai cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari sifat dan fenomena alam semesta, ternyata memiliki kaitan erat dengan praktik-praktik tradisional Suku Kaili. Eksplorasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang keterkaitan antara ilmu pengetahuan modern dan kearifan lokal.

Implikasi dari penelitian ini cukup luas. Selain memperkaya pemahaman tentang ilmu pengetahuan dan budaya, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ilmu pengetahuan bagi masyarakat luas dan berkontribusi dalam upaya pelestarian kebudayaan Suku Kaili.

Melalui penelitian ini, tim PKM-RSH Untad berharap dapat membangun jembatan antara sains modern dan kearifan lokal, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya Indonesia.

Check Also

FKIP Art Festival 2024 Resmi Dibuka di UNTAD, Hadirkan Beragam Kegiatan Seni dan Budaya

Palu, 18 November 2024 – FKIP Art Festival 2024 resmi dibuka pada hari Senin, 18 …