Laporan kinerja FKIP merupakan dokumen yang memberikan gambaran tentang hasil kerja Dekan atau FKIP secara keseluruhan selama periode tahun 2022. Laporan kinerja ini sangat penting untuk mengevaluasi kinerja FKIP yang telah dilakukan dan menentukan strategi yang akan diambil ke depannya.
FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Universitas Tadulako melakukan inovasi kinerja agar atmosfir akademik berjalan dengan baik. Berbagai cara yang dilakukan dengan pengembangan kurikulum, Pelatihan dan Pengembangan Dosen, Peningkatan Infrastruktur dan Fasilitas, Kerjasama dengan Institusi dan Industri dan Pengembangan Teknologi. Kegiatan ini dinilai sangat inovatif karena tidak dilakukan oleh semua fakultas di lingkungan Universitas Tadulako.
Secara umum, laporan kinerja akan mencakup tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, serta pencapaian yang telah dilakukan selama periode waktu tertentu. Selain itu, laporan kinerja juga akan menampilkan indikator kinerja, seperti angka-angka, grafik, dan tabel, untuk memperjelas pencapaian yang telah dicapai.
Dalam membuat laporan kinerja, perlu dilakukan analisis yang komprehensif dan objektif, termasuk kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi selama periode waktu tertentu. Dari analisis ini, dapat diambil kesimpulan tentang apakah tujuan dan sasaran telah dicapai dengan baik atau masih perlu perbaikan.
Ringkasan Laporan Kinerja FKIP Universitas Tadulako Tahun 2022
Laporan Kinerja FKIP Universitas Tadulako Tahun 2022 terdiri dari 4 Bab, yaitu BAB I Pendahuluan, BAB II Perencanaan Kinerja, BAB III Akuntabilitas Kinerja dan BAB IV Penutup. Dalam laporan ini menyajikan pencapaian 4 (empat) sasaran kegiatan dengan 52 (lima puluh dua) indikator kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Deakan FKIP dengan Rektor Universitas Tadulako tahun 2022. Perjanjian kinerja disajikan dalam BAB II dan Tingkat ketercapaian sasaran dan indikator kinerja diuraikan pada BAB III. Beberapa Capaian kinerja FKIP Universitas Tadulako Tahun 2022 yang tidak tercapai, tercapai dan melampaui diuraikan sebagai berikut: 1).[ A 1.1] Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang berhasil mendapatkan pekerjaan, melanjutkan studi, atau menjadi wiraswasta adalah 21,1%, kurang dari target yang ditetapkan yaitu 60%. 2). [A1.2] Persentase mahasiswa S1 dan D4/D3/D2 UNTAD yang menghabiskan paling sedikit 20 SKS di luar kampus atau meraih prestasi paling rendah tingkat nasional adalah 5,5%, belum mencapai target dari yang ditetapkan sebesar 20%. 3).
[A1.16] Jumlah HKI/Paten Mahasiswa adalah 0, belum mencapai target yang ditetapkan 24 mahasiswa. 4). [A2.1] Persentase dosen UNTAD yang berkegiatan tridharma di kampus lain, di QS100 (berdasarkan ilmu), bekerja sebagai praktisi di dunia industri, atau membina mahasiswa yang berhasil meraih prestasi minimal tingkat nasional dalam 5 tahun terakhir adalah 42,90%, melebihi dari target yang ditetapkan sebesar 20%. 5). [A2.2] Persentase dosen dosen tetap berkualifikasi akademik S3 adalah 35,65%, kurang dari target yang ditetapkan yaitu 38%; memiliki sertifikat kompetensi/profesi yang diakui oleh industri dan dunia kerja adalah 11,88%, kurang dari target yang ditetapkan yaitu 60%; atau berasal dari kalangan praktisi profesional, dunia industri, atau dunia kerja adalah 22,61%, melebihi dari target yang ditetapkan sebesar 4%. 6). [A2.3] Keluaran jumlah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berhasil dapat rekognisi internasional atau diterapkan oleh masyarakat per jumlah dosen adalah 16,13%, yang mana capaian ini melebihi target yang ditetapkan sebesar 0,17%. 7). [A3.1] Jumlah MoA yang dilaksanakan secara konsisten adalah 26 dokumen, yang melebihi dari target yang ditetapkan besar 8 dokumen. 8). [A3.2] Persentase program studi yang mengimplementasikan MoA adalah 100%, sesuai target yang ditetapkan. 9. [A3.3] Persentase mata kuliah S1 dan Diploma yang menggunakan pemecahan kasus (case method) atau project-based learning sebagai sebagian bobot evaluasi adalah 28,83%, kurang dari target yang ditetapkan sebesar 70% . 10). [A3.3] Persentase mata kuliah yang menerapkan metode pembelajaran SCL berwawasan lingkungan hidup adalah 71,17%, melebihi target yang ditetapkan sebesar 10%. 11). [A4.1] Persentase serapan anggaran adalah 97%, melebihi target yang ditetapkan 92%. 12). [A4.2] Jumlah dokumen perencanaan penganggaran, dan monitoring adalah 25 dokumen, melampaui target yang ditetapkan 6 dokumen.13). [A4.3] Jumlah dokumen laporan keuangan Jumlah dokumen hukum, humas, dan kerjasama adalah 478 dokumen, melapaui tagrget yang ditetapkan 50 dokumen. 14). [A4.4] Jumlah layanan pengelolaan aset BMN 1 layanan, mencapai target yang ditetapkan. Uraian selengkapnya capaian indikator disajikan pada Table 3.1. Selain beberapa capaian indikator yang dipaparkan ada beberapa permasalahan atau hambatan yang dihadapi dalam mencapai target yang ditetapkan. Berapa hambata yang dihadapi anata lain: Metode sensus dalam melakukan pelacakan terkendala komunikasi dengan lulusan, serta jaringan internet bagi lulusan yang tinggal di daerah pedesaan/daerah belum ada jaringan internet;Motivasi dan pemahaman lulusan tentang tracer study masih rendah; dan Kurangnya pemahaman tentang HAKI dan prosedur pendaftarannya di kalangan mahasiswa dan keterbatasan sumber daya dan dukungan finansial bagi mahasiswa dalam pengembangan karya intelektual. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan atau hambatan yang dihadapi antara lain: Meningkatkan peran aktif Program Studi dalam menyampaikan informasi tracer study kepada alumni;
Meningkatkan kerjasama dengan instansi dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) terutama dalam bursa kerja; dan memberikan bantuan dana untuk mendaftarkan haki bagi Dosen dan mahasiswa.
Selain itu, laporan kinerja juga perlu memberikan rekomendasi atau tindakan yang akan diambil ke depannya. Tindakan ini harus didasarkan pada analisis yang komprehensif dan berfokus pada tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam rangka untuk membuat laporan kinerja yang baik, perlu memastikan bahwa data yang digunakan akurat dan lengkap, serta memperhatikan format dan gaya penulisan yang jelas dan mudah dipahami. Laporan kinerja yang baik akan memberikan gambaran yang akurat tentang pencapaian dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik di masa depan.