Merdeka belajar kampus merdeka terus digaungkan dan diimplementasikan oleh FKIP Universitas Tadulako. Hal ini dibuktikan dengan terlaksananya kegiatan “Pelatihan Dosen Penggerak Riset MBKM” yang digelar oleh Unit Pengembangan Sumber Daya dan Pembelajaran (UPSP) FKIP pada Senin (28/3) hingga Selasa (29/3). Dekan FKIP Untad, Bapak Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.Pd., M.Si., dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa diharapkan dari kegiatan ini dapat mendukung peningkatan IKU FKIP dan akreditasi program studi. “Dosen dipersilahkan untuk beraktivitas di luar yang dapat menunjang akreditasi program studi, namun tidak boleh meninggalkan tanggung jawab sebagai dosen di program studi karena prodi adalah rumah kita, rumah dosen”, terang beliau.
Terkait riset, yaitu penelitian dan pengabdian, Dekan FKIP menyampaikan bahwa tahun 2022 FKIP meluncurkan sejumlah 2,1 M untuk penelitian dan pengabdian dosen di lingkungan FKIP. “Kita dukung dan sangat mensupport kegiatan tri dharma yakni penelitian dan pengabdian, tetapi harus juga bersungguh-sungguh melibatkan mahasiswa,” tegas beliau.
Hadir sebagai narasumber adalah Bapak Drs. Anang Wahid M.Diah, M.Si, Ph.D., yang menyampaikan materi tentang riset kolaborasi dosen dan mahasiswa di bidang pendidikan MBKM. Narasumber kedua yakni Bapak Dr. Sahrul Saehana, S.Pd., M.Si yang menyampaikan materi tentang current issue “riset pendidikan di masa pandemik”. Narasumber ketiga yakni Ibu Dr.Herlina, S.Pd., M.Pd., yang memberikan penguatan riset inovatif MBKM di bidang pendidikan. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka memberikan keluasan sumber belajar mahasiswa yang tidak lagi hanya melalui dosen, tetapi mahasiswa dapat mempunyai akses untuk sumber belajar dimanapun. Sehingga, peran dosen penggerak adalah menjadi co-pilot atau pendamping yang mendampingi dan mengarahkan mahasiswa dalam mengembangkan potensinya. Karena itu, konsep dosen penggerak tidak dapat dilepaskan dari aktivitas mahasiswa di dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Melalui MBKM, hal itu merupakan upaya untuk mendorong mahasiswa dapat terjun langsung ke masyarakat serta meningkatkan kompetesi dosen, dan menuju karir tertinggi bagi dosen itu sendiri. Seorang dosen penggerak, selalu mau belajar dan mau mencari lebih tahu jawaban dari seluruh pertanyaan mahasiswanya, daripada memberikan ceramah di kelas. Selain itu, dosen penggerak harus memiliki kebiasaan untuk terus mencari ilmu baru mampu mendukung pembelajaran mahasiswa di kelasnya. Dosen penggerak juga harus memiliki kebiasaan mengerjakan proyek penelitian dengan melibatkan mahasiswanya guna memberikan mereka pengalaman yang bisa dirasakan langsung